Jumat, 05 Juli 2013

Model Kebaya Ala Syahrini

ALINE SALON
Buat kalian cewe-cewe pasangan yang mau nikah , jangan bingung buat milih kebaya yang cocok untuk dipakai di hari bersejarah nanti ..
Kami hadir memberikan solusi bagi para calon pengantin , kalian dijamin akan puas dengan kebaya yang kami buat ..
kalian akan seperti ratu sehari karena kebaya yang di pakai sangat elegant namun tetap terlihat sederhana :)
inilah model yang kami tawarkan :
Soft Peach Wedding Hijab Style 
gaun pengantin muslim syahrini soft peach
Gaya yang satu ini boleh dipetik oleh kamu yang ingin nuansa soft peach di hari pengantin nanti. Manik-manik dipasang di bagian atas, sedangkan di bagian bawah hanya diberi aksen renda agar tetap mewah tetapi tidak terlalu berat. Syahrini memadukan tudung dengan aksen bordiran renda di bagian luar sehingga terlihat manis. Sedangkan di layer di bagian gaun, membelah dari bagian tengah, sehingga mirip ball gown. Untuk pilihan perhiasan, Anda bisa memilih anting panjang yang disematkan di balik inner ninja. Disarankan yang dipakai adalah inner nude dan netral saja.
Full Bordir Off White Wedding Hijab Style 
gaun pengantin muslim syahrini full bordirGaya yang dikenakan Syahrini kali ini adalah paduan dari gaun pengantin western dan kebaya. Bisa dilihat di bagian atas gaun, bagian luar merupakan kebaya panjang yang mirip dengan jubah. Berbahan renda, kain kebaya dengan beberapa tatahan bebatuan di beberapa sisinya saja. Untuk bagian kerudung, disematkan bordir di bagian luar dengan aksen bunga yang besar sehingga terlihat maksimal karena warna yang dipilih putih. Perlu diperhatikan, untuk warna-warna muda seperti ini, sebaiknya memang yang digunakan adalah aksen bunga-bunga besar.
Colorful Yellow Wedding Hijab Style 
gaun pengantin muslim syahrini colorful yellowIni adalah salah satu gaya warna ceria yang meriah, bisa dijadikan referensi untuk resepsi. Karena umumnya resepsi lebih bernuansa megah. Pilihan warna bisa disesuaikan dengan selera Anda. Untuk Syahrini, ia memakai model kerudung menyatu, sehingga tak perlu memakai inner. Untuk mengimbangi gaya pesta, dipakai headband yang berfungsi juga sebagai perhiasan, sehingga headband yang dipakai bernuansa jewelry.

Nah setelah liat model-modelnya , kamu tinggal pilih model yang cocok dengan selera kamu ..
untuk info lebih lanjut hubungi "ALINE SALON"

Alamat : Jl Ibu Nock Karta Negara Kp Legok Ringgit Rt 01 Rw 09

Rabu, 03 Juli 2013

kebaya unik tahun 2013

Kebaya wanita modern terbaru 2013 dengan berbagai model

Menurut saya pakaian ini memang tradisional namun memiliki ciri khas yang tidak bisa dilupakan, dan sampai sekarang tidak ketinggalan zaman masih banyak yang memakai kebaya. Oh iya Apa kabar semuanya disini saya kembali lagi dengan info fashion mengenai model kebaya modern 2013 yang diantaranya yang akan saya bahas yaitu tentang model untuk pernikahan, pengantin yang memakai jilbab, akad nikah, kebaya modern untuk remaja, dan bahkan untuk kalian yang akan wisuda. Masyarakat Indonesia pasti tahu, kebaya merupakan salah satu warisan nenek moyang. Dibandingkan dengan baju-baju warisan nenek moyang yang ada di Negara lain, baju kebaya lah yang sangat fleksibel, sehingga model dan warna kebaya dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu kita harus bangga menggenakan baju kebaya. Rasa bangga dan kagum itulah, salah satu cara untuk mempertahankan warisan nenek moyang. Oh iya jangan lupa baca juga model jilbab terbaru 2013.

Saat ini banyak desainer-desainer yang merancang baju kebaya yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan juga sesuai dengan keperluan kita ketika mengenakannya. Apabila berbicara mengenai baju kebaya, akan sangat luas. Sebab banyak desainer menciptakan model-model kebaya yang memiliki ciri khasnya masing-masing. Dengan demikian dalam artikel ini kita akan membahas mengenai berbagai model kebaya modern yang sesuai dengan keperluan ketika mengenakannya. Model kebaya tersebut diantaranya yaitu:

1. Model kebaya modern untuk pernikahan
Walaupun kebaya merupakan warisan nenek moyang, namun kebaya terus mengikuti perkembangan zaman, sehingga tidak terkesan norak atau kolot. Begitu pun dengan kebaya untuk pernikahan di tahun 2013. Sama halnya dengan tahun-tahun sebelumnya model kebaya untuk acara pernikahan terdapat dua model, yaitu model tradisional dan model kebaya perpaduan antara modern dan tradisionai, seperti yang terlihat di gambar. Kebaya dengan model tradisional maupun perpaduan modern dan tradisional, semuanya terlihat anggun dan mewah. Apalagi acara pernikahan merupakan acara besar yang diidam-idamkan oleh semua wanita, dengan menggunakan kebaya ketika acara pernikahan, akan menambah kemewahan acara pernikahan yang dilaksanakan.

Warna kebaya pengantin di tahun 2013 ini lebih menggunakan warna-warna yang natural seperti coklat yang dipadukan dengan warna lainnya. seperti yang ada di gamabar, warna coklat dipadukan dengan warna pink, sehingga terkesan anggun dan lebih muncul sisi feminin.

2. Model kebaya pengantin bagi yang ingin memakai jilbab
Tidak hanya wanita yang tidak berjilbab saja yang bisa mengenakan kebaya, wanita berjilbab pun bisa mengenakan kebaya. Karena Kebaya yang memiliki sifat fleksibel, sehingga dapat digunakan oleh seluruh wanita. Begitu pun bagi pengantin yang berjilbab dapat mengenakan kebaya pengantin modern.Kebaya pengantin bagi yang berjilbab tidak kalah mewahnya dengan kebaya yang tidak berjilbab. Karena saat ini sudah banyak desainer-desainer baju pengantin kebaya bagi yang berjilbab.

Perbedaan kebaya pengantin biasa dengan kebaya pengantin yang berjilbab, terlihat dari segi bahan yang digunakan yaitu puring yang tidak terlalu trasparan dan payet yang lebih besar, karena hal tersebut merupakan kriteria untuk kebaya muslim. Selain dilihat dari bahan dan payet, hal yang tak kalah pentingnya ketika menggunakan kebaya muslim yaitu model jilbab yang digunakan, supaya mendukung keanggunan si pemakai, dan pilih lah warna jilabab yang senada dengan warna kebaya yang dipakai.

3. Model kebaya untuk akad nikah


Akad nikah merupakan, sesuatu yang sakral dan khidmat, dengan demikian baju yang digunakan pun harus mendukung kehidmatan acara akad nikah tersebut. Dengan begitu kebaya yang digukan untuk acara akad nikah, alangkah baiknya lebih tertutup dan tidak terlalu ramai, namun tetap elegan.
Seperti yang terlihat digambar, itu merupakan contoh kebaya ketika acara ijab kabul. Di bagian dada dan leher lebih tertutup. Warna yang digunakan untuk acara ijab kabul, boleh apa saja. Namun sebagian orang ketika acara akad nikah lebih memilih kebaya berwarna putih, karena warna putih melambangkan bersih dan suci.

4. Model Kebaya Modern untuk Remaja


Saat ini kebaya tidak hanya identik dipadukan dengan batik saja, namun sekarang kebaya juga dapat dipadukan dengan celana jins atau rok. Model kebaya tersebut cocok untuk yang masih remaja, karena kebaya dengan lengan pendek ini akan menimbulkan kesan simpel dan santai. Selain itu kebaya dengan lengan pendek dapat digunakan di acara-acara semi formal maupun nonformal.

5. Model Kebaya Modern Wisuda


Wisuda merupakan salah satu momen bersejarah yang ditunggu-tunggu bagi sebagian orang, setelah berjuang melalui hal yang sulit ketika pembuatan skripsi dan sidang skripsi yang menyita waktu dan pikiran. Untuk merayakan momen yang istimewa tersebut, harus dipersiapkan segalanya, termasuk baju, yaitu kebaya.

Model kebaya untuk wisuda, terdapat banyak pilihan warna dan model, sehingga kita tidak kesulitan untuk memilih kebaya untuk wisuda. Beberapa model kebaya dapat dilihat di gambar. Dikarenakan wisuda merupakan acara formal sehingga model kebaya yang digunakan untuk wisuda yaitu model yang aga tertutup, simple, namun tetap terlihat elegan dan anggun.

Itulah beberapa model kebaya yang dapat disesuaikan dengan keperluan. Semoga bermanfaat dan dapat menjadi referensi bagi anda untuk memilih model kebaya yang benar-benar diinginkan. Yang perlu kita ingat yaitu, dengan menggunakan kebaya berarti kita ikut serta dalam mempertahankan warisan nenek moyang. Kalau bukan kita siapa lagi?.

Senin, 17 Juni 2013










Kalau menilik dari serangkaian sejarahnya *yang kita bisa baca dari berbagai sumber* kedua peringatan tersebut memiliki esensi yang sama; sama-sama memiliki semangat kemerdekaan dan perbaikan "nasib" perempuan di Indonesia.

Entah sampai dimana makna dari kedua hari-hari peringatan bagi wanita Indonesia yakni perjuangan untuk mencapai kemerdekaan dalam aktualisasi diri, penyadaran akan harkat dan martabatnya serta pengentasan masalah-masalah lain-lainnya yang terkait di dalamnya menguap begitu saja.

Boleh-boleh saja sih memperingati hari-hari tersebut dengan mengenakan kebaya atau bersanggul ria dan bukan masalah apakah perempuan di Indonesia semuanya mengenakan kebaya atau tidak, tetapi ternyata nilai-nilai di balik itu semua menjadi berkurang nilainya menjadi sekedar seremonial belaka.

Dan hari Ibu pun tereduksi menjadi sekadar perayaan buat ibu-ibu biasa... mengikuti perayaan mother's day di dunia barat. Semangat yang terkandung dalam perjuangan organisasi wanita ini menjadi lenyap tak berbekas.

Mempertanyakan Mengapa kita merayakan Hari Kartini dan bukan Hari Sartika atau Hari Christina Martha Tiahahu adalah sebuah pertanyaan yang tidak pada tempatnya dan akhirnya menjadi retorika belaka. Semua wanita seharusnya merayakannya dengan membangun dirinya sendiri sebagai seorang yang merdeka dalam artian kebebasan untuk berpikir, menjadi dirinya sendiri serta bertanggung jawab serta tidak sekedar pasrah menerima apa yang dikatakan sebagai kodrat wanita untuk terus menderita. Inilah yang harus diteladani dari peringatan Kartini atau Hari Ibu, karena dibalik itu semua telah banyak pejuang wanita telah berhasil menjadi sosok wanita yang sesungguhnya serta berani mengungkapkan pikirannya.

Mungkin.....
Pertimbangan politik saat itu, untuk mereduksi MAKNA dan PERAN kaum Wanita.
Dipinggirkan bahkan dengan penyerderhanaan: lemah dan tidak mandiri dalam berpikir dan tidak "mampu" memperjuangkan pendidikan, fasilitas kesehatan, kesejahterahan dirinya, anaknya, dan keluarganya. Sederhanakan peran Wanita yang sekedar pelengkap... peran dalam keluarga dan bermasyarakat.
Padahal kenyataannya, banyak Wanita yang menjadi TULANG PUNGGUNG Keluarga, disaat para Pria "Berhalangan-Tetap" dan "ABSEN". [misalnya: PHK, cacat fisik, sakit berkepanjangan, ............., cari istri baru....]


Kartini, Kebaya, dan Emansipasi Wanita Indonesia

Sesederhana itukah Hari Kartini dan Hari Ibu dimaknai di Indonesia?
Kenapa esensi Hari Kartini dan Hari Ibu jadi HANYA sekedar.. lomba masak, lomba kebaya, lomba berpakaian busana daerah, lomba ketrampilan mengurus rumah tangga.... de-el-el

Dari sejarah Penetapan hari Ibu, ternyata maknanya lebih dari sekedar hal-hal domestik. Yakni: Konggres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta

Apa yang terjadi dengan KAUM WANITA?
Pengkerdilan MAKNA?


Menilik sejarah Hari Ibu, diawali dari bertemunya para pejuang wanita dengan mengadakan Konggres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta, di gedung yang kemudian dikenal sebagai Mandalabhakti Wanitatama di Jalan Adisucipto. Dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Hasil dari kongres tersebut salah satunya adalah membentuk Kongres Perempuan yang kini dikenal sebagai Kongres Wanita Indonesia (Kowani).
Organisasi perempuan sendiri sudah ada sejak 1912, diilhami oleh perjuangan para pahlawan wanita abad ke-19 seperti M. Christina Tiahahu, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, R.A. Kartini, Walanda Maramis, Dewi Sartika, Nyai Achmad Dahlan, Rangkayo Rasuna Said dan lain-lain.

Peristiwa itu dianggap sebagai salah satu tonggak penting sejarah perjuangan kaum perempuan Indonesia. Pemimpin organisasi perempuan dari berbagai wilayah se-Nusantara berkumpul menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan dan perbaikan nasib kaum perempuan. Berbagai isu yang saat itu dipikirkan untuk digarap adalah
- persatuan perempuan Nusantara;
- pelibatan perempuan dalam perjuangan melawan kemerdekaan;
- pelibatan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa;
- perdagangan anak-anak dan kaum perempuan;
- perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita;
- pernikahan usia dini bagi perempuan, dan sebagainya.

Tanpa diwarnai gembar-gembor kesetaraan jender, para pejuang perempuan itu melakukan pemikiran kritis dan aneka upaya yang amat penting bagi kemajuan bangsa.

Penetapan tanggal 22 Desember sebagai perayaan Hari Ibu diputu000000000skan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Peringatan 25 tahun Hari Ibu pada tahun 1953 dirayakan meriah di tak kurang dari 85 kota Indonesia, mulai dari Meulaboh sampai Ternate.

Presiden Soekarno menetapkan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga kini.

Misi diperingatinya Hari Ibu pada awalnya lebih untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini. Dari situ pula tercermin semangat kaum perempuan dari berbagai latar belakang untuk bersatu dan bekerja bersama. Di Solo, misalnya, 25 tahun Hari Ibu dirayakan dengan membuat pasar amal yang hasilnya untuk membiayai Yayasan Kesejahteraan Buruh Wanita dan beasiswa untuk anak-anak perempuan. Pada waktu itu panitia Hari Ibu Solo juga mengadakan rapat umum yang mengeluarkan resolusi meminta pemerintah melakukan pengendalian harga, khususnya bahan-bahan makanan pokok. Pada tahun 1950-an, peringatan Hari Ibu mengambil bentuk pawai dan rapat umum yang menyuarakan kepentingan kaum perempuan secara langsung.

Senin, 27 Mei 2013

Kebaya Indonesia



Sejarah Kebaya Asli Indonesia
Sebelumnya baca dulu tentang Trend Kebaya Modern. Sejarah kebaya bermula dari bentuk paling awal dari Kebaya berasal dari istana Kerajaan Majapahit di Jawa dan sebagai sarana untuk memadukan Kemban perempuan yang ada, torso bungkus dari para wanita aristokrat menjadi lebih sederhana dan dapat diterima oleh agama Islam yang baru diadopsi. Aceh, Riau dan Johor Kerajaan dan Sumatera Utara mengadopsi kebaya gaya Jawa sebagai sarana ekspresi sosial status dengan tuan Jawa lebih alus atau halus. 


Nama Kebaya sebagai jenis pakaian tertentu yang dicatat oleh Portugis ketika mereka mendarat di Indonesia. Kebaya dikaitkan dengan jenis blus dipakai oleh perempuan Indonesia di abad ke-15 atau 16. Sebelum 1600, kebaya di pulau Jawa dianggap sebagai pakaian suci untuk dikenakan hanya oleh keluarga kerajaan, aristokrat (bangsawan) dan bangsawan kecil, dalam era ketika petani pria dan wanita yang berjalan publik bertelanjang dada.


KEBAYA, seperti juga sejarah, mengalir mengikuti waktu, beradaptasi dengan zaman yang semakin maju dan memiliki cerita panjang yang bisa ditelusuri hingga abad ke-15 Masehi.
Dari sisi sejarah, kebaya merupakan bentukan busana atasan yang pertama kali dikenakan wanita Indonesia, terutama perempuan Jawa, yang digunakan bersama kain. Namun pada akhir abad ke-19, Design Kebaya juga populer sebagai busana para perempuan Belanda yang membutuhkan pakaian yang cocok dengan iklim tropis Indonesia. Selain itu, Model Kebaya juga pernah populer di kalangan perempuan peranakan China sehingga muncul sebutan kebaya encim. Seiring berjalannya waktu, kebaya pun menjadi sebuah simbol feminisme, busana khas perempuan yang kini menjadi busana nasional dan Model Kebaya Modern.
Kaum keturunan Eropa biasanya mengenakan Model Kebaya berbahan katun halus dengan aksen lace di pinggirnya. Kaum Tionghoa menggunakan Design Kebaya dengan potongan yang lebih pendek dan sederhana, dengan hiasan yang berwarna, lazim disebut kebaya encim.

Seiring berjalannya waktu, Design Kebaya berubah dan sempat tergerus zaman. Apalagi di masa pendudukan Jepang, di saat kreativitas dan produktivitas bangsa ditekan hingga ke level yang paling rendah. Pendudukan Jepang di Indonesia memutus jalur perdagangantekstil dan perlengkapan penunjangnya, akhirnya banyak rumah produksi kebaya tutup dan hanya sedikit perusahaan batik yang bisa bertahan.

Sejak masa itu, jejak kebaya sedikit terhapus. Para wanita pejuang kemerdekaan yang masih menggunakan kebaya (kebanyakan jenis kebaya kartini dan kebaya encim), kembali memopulerkannya, kendati harus bersaing dengan busana Barat yang dianggap lebih "memerdekakan" perempuan dari simbolisasi kebaya masa lalu, yang mengungkung perempuan dalam lilitan korset dan kain panjang (Model Kebaya Modern).

Sebutlah Amy Atmanto yang setiap tahunnya selalu menghadirkan kreasi baru Kebaya Modern, baik secara pola, siluet, cutting, maupun material. Di tangan Amy, kebaya bukan hanya berbahan sutra, katun, ataupun beludru, melainkan merambah ke jalur sifon, shantung, lace, ataupun jenis tekstil lainnya, yang kemudian ditingkahi teknik bordir, renda, pilin, lipit, layer hingga quilt untuk mewarnai kemegahan kebaya. Tidak ketinggalan juga aplikasi ornamen penuh kilau macam payet, kristal, atau batu-batu mulia, sehingga Kebaya Modern bukan lagi sebuah busana, melainkan sebuah karya seni. Alasan itu juga yang membuat Amy menyebut setiap koleksinya sebagai masterpiece.
 
 

Sekilas Sejarah Kebaya.Mengingat waktu selalu berubah dari masa ke masa, sama halnya dengan sejarah yang selalu mengalir mengikuti waktu, namun dengan demikian sejarah tak pernah ditelan oleh waktu namun selalu meyesuaikan keadaan dan kondisi yang semakin mengalami perkembangan sehingga dari sejarah tersebut muncullah sebuah cerita tersendiri yang dapat ditelusuri hingga abad ke-15 Masehi.

Begitulah definisi sejarah, akan tetapi untuk membahas dari sisi sejarah kebaya itu sendiri, kebaya memiliki arti yakni merupakan busana atasan yang pertama kali dikenakan wanita Indonesia, terutama perempuan Jawa, yang digunakan bersama kain. Akan tetapi di akhir abad yang ke-19, Design Kebaya juga populer sebagai busana para perempuan Belanda yang membutuhkan pakaian yang cocok dengan iklim tropis Indonesia. Selain itu, Model Kebaya juga pernah populer di kalangan perempuan peranakan China sehingga muncullah yang disebut kebaya encim.
sekilas sejarah kebaya, sejarah kebaya, kebaya, sejarah,

Dengan seiring berjalannya waktu, kini kebaya menjadi salah satu simbol feminisme, busana khas perempuan yang kini menjadi busana nasional dan Model Kebaya Modern. Kaum keturunan Eropa biasanya mengenakan Model Kebaya berbahan katun halus dengan aksen lace di pinggirnya. Kaum Tionghoa menggunakan Design Kebaya dengan potongan yang lebih pendek dan sederhana, dengan hiasan yang berwarna, lazim disebut kebaya encim.

sekilas sejarah kebaya, sejarah kebaya, kebaya, sejarah,

sekilas sejarah kebaya, sejarah kebaya, kebaya, sejarah,


Seiring dengan bergulirnya waktu, Model design Kebaya selalu mengalami perubahan pada design kebaya dan sempat tergerus zaman. Apalagi di masa pendudukan Jepang, di saat kreativitas dan produktivitas bangsa ditekan hingga ke level yang paling rendah. Pendudukan Jepang di Indonesia memutus jalur perdagangan tekstil dan perlengkapan penunjangnya, akhirnya banyak rumah produksi kebaya tutup dan hanya sedikit perusahaan batik yang bisa bertahan.

Sehingga pada masa tersebut, semua hal yang bersangkutan dengan kebaya sedikit terhapus. Para wanita pejuang kemerdekaan yang masih menggunakan kebaya (kebanyakan jenis kebaya kartini dan kebaya encim), kembali memopulerkannya, kendati harus bersaing dengan busana Barat yang dianggap lebih “memerdekakan” perempuan dari simbolisasi kebaya masa lalu, yang mengungkung perempuan dalam lilitan korset dan kain panjang (Model Kebaya Modern).
sekilas sejarah kebaya, sejarah kebaya, kebaya, sejarah,

sekilas sejarah kebaya, sejarah kebaya, kebaya, sejarah,

sekilas sejarah kebaya, sejarah kebaya, kebaya, sejarah,

sekilas sejarah kebaya, sejarah kebaya, kebaya, sejarah,

sekilas sejarah kebaya, sejarah kebaya, kebaya, sejarah,


Ternyata kebaya memiliki arti busana tersendiri, dan faktanya Baju Kebaya pada jaman dulunya memiliki sejarah bahwa kebaya merupakan salah satu pakaian tradisional yang dikenakan oleh wanita Indonesia dan juga Malaysia yang dibuat dari kain kasa yang dikenakan dengan sarung, batik, atau pakaian tradisional yang lain seperti songket dengan motif warna-warni.

Dipercayai kebaya berasal daripada negara Arab dan membawa baju kebaya (yang Arabnya “abaya”) ke Nusantara ratusan tahun yang lalu. Lalu menyebar ke Melaka, Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi. Setelah penyesuaian budaya yang berlangsung selama ratusan tahun, pakaian itu diterima oleh penduduk setempat.

Kembali mengingat moment di tahun 1600 yang telah terjadi di sekitar Pulau Jawa, kebaya adalah pakaian yang hanya dikenakan oleh golongan keluarga kerajaan di sana. Selama zaman penjajahan Belanda di Pulau jawa, sebagian banyak wanita Eropa mula mengenakan kebaya sebagai pakaian resmi. Dalam sehari-harinya kebaya diubah dari hanya menggunakan barang tenunan mori menggunakan sutera dengan sulaman warna-warni.

Pakaian yang mirip yang disebut “nyonya kebaya” diciptakan pertama kali oleh orang-orang Peranakan daripada Malaka. Mereka mengenakannya dengan sarung dan kasut cantik bermanik-manik yang disebut “kasut manek”. Kini, nyonya kebaya sedang mengalami pembaharuan, dan juga terkenal dalam kalangan wanita bukan asia.Terpisah daripada kebaya tradisional, ahli fashion sedang mencari cara untuk memodifikasi desain dan membuat kebaya menjadi pakaian yang lebih modern. Sehingga kebaya itu sendiri dapat dipadu padankan dengan celana atau kain denim jeans lainnya.
sekilas sejarah kebaya, sejarah kebaya, kebaya, sejarah,

sekilas sejarah kebaya, sejarah kebaya, kebaya, sejarah,

sekilas sejarah kebaya, sejarah kebaya, kebaya, sejarah,

Menurut Denys Lombard dalam bukunya Nusa Jawa: silang Budaya (1996) Kebaya berasal dari bahasa Arab ‘Kaba’ yang berarti ‘pakaian’ dan diperkenalkan lewat bahasa Portugis ketika mereka mendarat di Asia Tenggara. Kata Kebaya memiliki arti sebagai jenis pakaian (atasan/blouse) pertama yang dipakai wanita Indonesia pada kurun waktu abad ke-15 atau ke-16 Masihi. Hujah Lombard tentu berterima terutama lewat analogi penelusuran lingustik yang kini sampai sekarang kita masih mengenal ‘Abaya’ yang berarti tunik panjang khas Arab. Sementara sebagian yang lain percaya Kebaya ada kaitannya dengan pakaian tunik perempuan pada masa kekasiran Ming di Tiongkok, dan pengaruh ini ditularkan setelah imigrasi besar-besaran menyambangi semenanjung Asia Selatan dan Tenggara di abad ke-13 hingga ke-16 Masehi.